22.9.10

IF ADENOID = Bernafas Secara Mulut + Tidur Mengorok (Sleep Apnea) + Penurunan Pendengaran THEN KONSULTASI KE DOKTER THT

Jujur aja, saat ngeposting ini tulisan aku dalam kondisi lagi gak fit, terlebih setelah dokter spesialis THT memvonis kalau my sweet little angel “ARYA” mengalami pembengkakan adenoid.
Sebelumnya memang sudah lama Arya pas tidur mendengkur baik pas flu n pilek ataupun enggak. Katanya sih mendengkur istilah adalah sleep apnea yang diakibatkan oleh penyempitan pada saluran pernafasan secara periodik ketika tidur lah asal muasal dari suara dengkur tersebut. Memang, kelenjar limfa di saluran pernafasan hidung dan tenggorokan acapkali membengkak ketika anak flu dan pilek. Akibatnya, aliran udara ke paru-paru pun menjadi tersendat dan si kecil biasanya terlelap dengan nafas yang berat.
Dan sebetulnya pak dokter udah ngasih tahu tentang seluk belum tentang adenoid, namun karena pikiranku lagi kalut so keesokan paginya udah gak inget lagi, untungnya ada Paman Google yang menyarankan untuk ngeliat beberapa artikel yang ada dibawah ini : (thanx bro n sista atas artikelnya, sengaja aku paste di blogku agar aku tetep inget tentang adenoid) SEBENARNYA APA SIH ADENOID ITU?

Adenoids adalah suatu kelenjar yang sejenis dengan amandel yang melindungi anak-anak dari serangan penyakit. Adenoid merupakan organ tubuh yang satu paket dengan amandel sehingga dalam penyebutannya seringkali disebut sebagai tonsil adenoid, kalau amandel letaknya di ujung mulut, adenoid berada di ujung terdalam dari hidung, yang merupakan titik pertemuan antara mulut dengan hidung.
Terletak dibelakang hidung dan di langit-langit mulut. Untuk melihatnya tidak semudah kita melihat amandel, seorang dokter membutuhkan cermin kecil atau sekup kecil khusus untuk mengintip adenoid. Adenoid merupakan suatu bagian sistem kekebalan tubuh pada anak, berfungsi untuk menangkap penyebab infeksi seperti virus dan bakteri. Adenoid ini memproduksi antibodi sebagai benteng yang melindungi tubuh dari penyakit terutama yang berasal dari udara yang masuk melalui hidung. Meski sepertinya berbeda, tonsil dan adenoid sebenarnya satu yaitu amandel. Sejak bayi, dalam keadaan normal, amandel terus membesar hingga anak berumur 5-6 tahun. Tonsil bisa dengan mudah terlihat bila anak membuka mulutnya lebar-lebar. Sementara adenoid terletak pada dinding belakang tengah nasofaring yang di kanan dan kirinya. Adenoid terus membesar hingga anak berumur 3-4 tahun. Setelah itu ia akan mengecil dan akhirnya hilang sama sekali ketika anak berumur 12-13 tahun. Seperti halnya amandel, adenoid akan membantu menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara menangkap bakteri-bakteri dan virus-virus berbahaya yang masuk melalui udara. Adenoid juga mengandung sel-sel yang membuat antibody untuk melawan infeksi. Adenoid berperan penting sebagai pelawan infeksi pada bayi dan anak-anak. Tapi kemudian menjadi berkurang perannya pada saat anak-anak tersebut bertumbuh besar dan tubuhnya mulai membentuk antibodi untuk melawan bibit-bibit penyakit. Beberapa dokter percaya bahwa adenoid tidaklah begitu penting setelah anak-anak mencapai usia 3 tahun. Kenyataannya adenoid akan mulai mengecil diusia 5 tahun bahkan bisa hilang sama sekali. Pembengkakan pada “adenoid” dan amandel. Sehingga menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan. Pada perkembangannya ternyata pembengkakan adenoid ini merupakan penyebab dari penyakit – penyakit lainnya pada putra kami, yaitu infeksi pada hidung.
Parahnya, pada saat terserang flu, penderitaan si kecil akan bertambah hebat, yang di akibatkan oleh lendir yang dihasilkan oleh tubuhnya untuk melawan virus influenza tersebut tidak bisa keluar melalui hidung atau mulut karena terhambat oleh besarnya ukuran adenoid dan amandel akibat radang, sehingga lendir tersebut akan mengalir ke bagian gendang telinga yang bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat sehingga sepanjang malam putri kami tidak bisa tidur, dan ternyata juga menurunkan kualitas pendengarannya.

Pembesaran adenoid dapat menyumbat parsial atau total respirasi hidung sehingga terjadi ngorok, percakapan hiponasal, dan membuat anak akan terus bernapas melalui mulut.

Anak akan mengalami gangguan konsentrasi akibat kekurangan oksigen, mudah mengantuk akibat tidur yang terganggu pada malam hari sehingga juga akan mengganggu prestasi belajarnya. Irawati Nina (1994) melaporkan satu kasus pembesaran adenoid dan tonsil yang menyebabkan terjadinya korpulmonal serta penyakit jantung kongestif.
PENYEBAB  :
Sebetulnya, apa penyebab radang tonsil-adenoid itu? Tak lain dan tak bukan ia sejenis bakteri berbentuk kokus. Ini terjadi lebih pada 50% dari kasus radang tonsil-adenoid akut.

Adapun cara penularan radang tonsil-adenoid akut melalui air ludah orang yang sedang menderita radang tonsil yang banyak mengandung bakteri. Pada anak-anak, lantaran imunitas tubuhnya belumlah sempurna, maka jika ia sekali saja pernah tertular radang tonsil, maka penyakit ini cenderung akan kambuh. Bahkan jadi kronis.
Sementara yang menyebabkan radang tonsil-adenoid kronis adalah bakteri golongan gram negatif dan bakteri berbentuk kokus.
GEJALA :
Gejala Radang Tonsil Adenoid Akut: Rasa nyeri saat menelan, bahkan nyerinya hingga ke telinga 1. Rewel 2. Tak mau makan 3. Kelenjar getah bening yang terletak diantara dagu dan leher membengkak 4. Lesu 5. Nyeri sendi 6. Panas tinggi hingga 40 derajad celcius
Gejala Radang Tonsil Adenoid Kronis: 1. Timbul rasa mengganjal dan kering di tenggorok 2. Saat tidur mendengkur 3. Sulit bernafas 4. Bau mulut tak segar
Bila Anak Terserang Radang Tonsil Adenoid 1. Istirahat cukup 2. Tak banyak beraktifitas, selain memulihkan kondisi juga mencegah penularan ke anak atau saudara lain. 3. Beri antibiotik (sesuai saran dokter) 4. Beri penurun panas. 5. Kompres hangat pada leher dan dada anak 2 kali sehari. 6. Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari. 7. Minum sari buah KAPAN ADENOID PERLU DIPERHATIKAN? Adenoid yang membesar adalah hal yang biasa. Ketika hal ini terjadi, amandel juga biasanya membesar. Adenoid yang membesar atau terinfeksi dapat membuat anak-anak susah bernafas dan menyebabkan hal-hal sebagai berikut: “ Hidung tersumbat, sehingga anak-anak hanya bisa bernapas lewat mulut. “ Mengorok saat tidur “ Tenggorokan sakit “ Kelenjar di leher membengkak “ Berkurangnya pendengaran LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL ? Pada kasus my ARYA langsung kubawa ke Dokter THT : Dicek bagian leher, amandel dan sekitarnya. Begitu dia melihat ukuran tonsil(amandel) dan adenoid yang tidak normal, beliaunya mengecek telinga dengan alat seperti ini :

yang ternyata gendang telinganya sudah membengkak.

Emang keluhan yang keluar dari ARYA adalah telinga bagian dalam sakit banget, ternyata hasil diagnosa dokter adalah adenoidnya membesar sehingga menutup saluran pernafasan sementara amandelnya malahan normal aja. Sehingga tidak bisa bernafas melalui hidung tapi melalui mulut, sementara ARYA lagi kena flu dan pilek sehingga ada cairan yang menumpuk ke bagian dalam telinga yang tertahan oleh gendang telinga yang kalo dalam kondisi normal berwarna putih, namun kemaren malem berwarna merah kayak jerawat yang mau meletus, nah hal ini yang menyebabkan telinga ARYA terasa sakit dan mengalami penurunan fungsi pendengaran. Wadhuhhhhh …. SARAN DOKTER : Langkah pertama adalah pemberian obat”an untuk mengurasi rasa sakit di telinga, mengurangi pembesaran adenoid dan menyembuhkan flu n pileknya. Setelah itu, kontrol lagi untuk melihat kondisi adenoidnya, apakah cukup pengobatan rutin aja atokah bisa untuk persiapan operasi. Tentang operasi ini, informasinya adalah untuk pengambilan adenoidnya yang sebetulnya adalah adenoid dikerok agar saluran pernafasan tidak terganggu, pada proses ini, amandel bisa sekalian dipantau (apabila memang  mengganggu maka diambil juga), Istilah medisnya yaitu ADENOIDEKTOMI yang prosesnya sekitar 10-15 menit saja dan pemulihannya sekitar 3 hari.
oh … ya kata pak dokter, ini sebetulnya operasi ringan, ak coba browsing di  Google tentang how about adenoidektomi, diantaranya seperti apa sih piranti operasinya, yang ternyata seperti gambar dibawah ini :


—————————
Postingan ini aku ambil dari beberapa artikel, untuk itu aku haturkan thanx a lot untuk :
Pak Dokter Miralza Diza yang menulis via blog tentang mendengkur atau mengorok Infogue! Your Social Portal – Jangan Sepelekan Gangguan Tidur pada Anak Ibu wulan – Adenoid pada matahari kecilku Pak Iwan Mahendra – Radang Adenoid Pak Irwan Ashari -  Pembesaran Adenoid

Read More......